OVER SUPERVISED


OVER SUPERVISED

Over-supervised, seorang atasan yang melakukan pengawasan terlalu berlebihan, sehingga mempersempit ruang gerak bawahan. Kecenderungan dari seorang atasan yang over-supervised adalah karena pada umumnya orang tersebut sangat patuh pada setiap aturan kerja yang dibuat perusahaan atau pun yang diciptakannya sendiri. Kelebihan dari orang ini adalah mempunyai sense of belonging yang sedemikian tinggi, tanggung jawabnya yang tinggi, patuh dan setia pada pekerjaan serta bisa diandalkan. Tapi justru kekuatannya itu juga menciptakan kelemahan-kelemahannya, seperti kurang percaya pada bawahan, amat posesif (rasa memiliki yang luar biasa) pada pekerjaan dan bawahannya. Bahkan, mudah merasa terancam akan keberhasilan bawahannya. Mengapa demikian? Orang ini mempertahankan pekerjaan/jabatannya dengan penguasaan bidangnya dan penguasaan informasi. Ia amat tekun untuk menjadi ahli dibidangnya. Bila perlu, setiap informasi dan peralatan kerjanya disimpan untuk dirinya, dan tidak untuk dibagikan pada orang lain.

Pada posisi tidak bisa memilih bos dan tidak bisa mengubah bos. Bukan berarti bos hanya bisa begitu saja. Bos bukanlah patung batu, bos adalah manusia yang punya pikiran dan perasaan. Ciptakan rasa aman, nyaman dan bersahabat dengan tipe bos seperti ini. ‘Melawan’ bos bagaikan ‘menabrak tembok’. Bersikap tulus (sincere) bahwa kepemimpinannya sangat dibutuhkan dan berikan kepercayaan padanya, merupakan sikap yang sangat tepat.

Banyak orang gagal bukan karena bodoh. Orang pintar pun bisa gagal, karena tak mampu menyikapi pekerjaannya, bosnya dan manusia sekitarnya.

Leave a comment