Category Archives: Bisnis

Ide-ide Brilian Mendapatkan Modal untuk membangun bisnis 46-71


Mendapatkan uang atau biaya dari asset

46. Menyewakan sebagaian tempat. Anda punya tempat nganggur? Kenapa tidak dijadikan sumber uang? Coba saja sewakan tempat Anda tersebut kepada orang lain yang membutuhkan, maka Anda akan mendapatkan tempat. Ini adalah ide sederhana dan sangat mudah, dan Anda pun pasti sudah tahu, tetapi anehnya masih ada orang yang tidak melakukannya padahal dia butuh uang untuk modal.

47. Menggadaikan tempat. Cara lain untuk mendapatkan uang dari tempat Anda adalah menggadaikan tempat Anda. Ini perlu keberanian dan perencanaan yang tepat, karena resikonya cukup tinggi. Jika seenaknya bisa membuat tempat milik Anda melayang.

48. Profit sharing dengan orang yang membutuhkan tempat. Ini cara yang lebih aman, yaitu profit sharing dengan orang lain yang menjalankan bisnis dan memerlukan tempat.

49. Jika tempat kita ramai tawarkan space untuk sponsor. Ini adalah ide brilian dan cukup aman. Jika kita memiliki tempat di daerah yang cukup strategis, kita bisa menawarkan kepada orang lain untuk memasang iklan ditempat kita. Misalnya dengan mengecat atau melukis tembok sesuai dengan pesan promosi. Memasang spanduk untuk sekian waktu, memasang bill board, dan media promosi lainnya. Ini bisa menghasilkan uang yang lumayan.

50. Menjual tempat kita. Cara lain lagi ialah dengan menjual tempat yang Anda miliki. Lalu di mana tempat tinggal Anda? Dengan sedikit kecerdikan dan kemauan Anda untuk pindah-pindah, Anda tidak perlu khawatir dengan tempat tinggal. Teknik yang saya perkenalkan ini bukan menjual rumah dan kemudian hasilnya dijadikan modal semua, bukan seperti itu, itu sangat beresiko. Anda hanya mengambil 10% dari hasil penjualan rumah Anda dan gunakan untuk bisnis. Sisanya belikan rumah lagi, cari rumah yang harganya 15% dibawah pasaran, sehingga nilai rumah sebenarnya yang Anda miliki tidak surut. Kuncinya ialah kemampuan Anda menjual dan kemampuan Anda untuk mendapatkan rumah dengan harga 15% dibawah pasaran. Memang tidak mudah, tetapi bisa
didapatkan. Saya sendiri pernah membeli rumah dengan harga sekitar 20% dibawah pasaran.

51. Meminjam uang dengan agunan tempat kita. Ini mirip dengan no 47. Banyak orang yang tidak berani, tetapi jika kita bertanya kepada pak Purdie Candra, dia akan mendukungnya. Anda berani?

52. Menyewakan alat produksi kita. Kini kita beralih ke aset yang lain, yaitu peralatan produksi. Jika ada yang nganggur atau
hanya dipakai sebagian, kenapa sisanya tidak kita sewakan kepada orang lain?

53. Menggadaikan alat produksi kita. Cara lain agar kita mendapatkan uang dari alat produksi kita ialah dengan menggadaikannya.

54. Berbagi keuntungan dengan orang yang membutuhkan alat produksi kita. Jika tidak mau menggadaikannya, cara lain ialah dengan berbagai keuntungan dengan orang yang menggunakan alat produksi kita.

55. Menjualnya dengan harga miring. Lain lagi jika kita sudah tidak membutuhkannya lagi atau sudah tidak menguntungkan,
sebaiknya dijual saja. Uang hasil penjualan tersebut bisa dibelikan aset lain yang lebih produktif. Selain aset, kita bisa mendapatkan uang dari urusan marketing. Jika kita kreatif kita bisa mendapatkan uang dari usaha kita memasarkan produk kita.

56. Bagi untung dengan orang yang numpang di brosur kita Jika ada orang yang ingin menumpang promosi di brosur kita dan tidak masalah dengan bisnis kita, tidak ada salahnya kita melakukannya. Sebagai imbalan kita bisa mendapatkan bagian keuntungan dari setiap penjualan. Perlu didesain sedemikian rupa sehingga kita bisa mengontrol jumlah produk orang lain tersebut yang laku.

57. Menyewakan data base surat. Daftar alamat surat Anda pun bisa menghasilkan uang. Sewakan saja kepada orang yang ingin promosi melalui surat. Hal ini bisa dilakukan jika orangorang yang ada didaftar kita bisa menerima ini.

58. Sponsorship setiap kali kita mengirimkan surat. Jika Anda promosi melalui surat, Anda bisa mendapatkan uang tambahan dengan menawarkan sponsorship kepada orang lain. Carilah sponsor yang bukan saingan tetapi dengan segmen pasar yang sama.

59. Bagi untung dengan orang yang menjual ke database kita. Cara lain memanfaatkan data base ialah menjual produk orang lain, kemudian kita mendapatkan sebagian keuntungan dari hasil penjualan tersebut. Sekali lagi, kita harus bisa mengetahui jumlah produk yang terjual kepada data base kita.

60. Space iklan di web site. Anda bisa mendapatkan uang dengan menyewakan space iklan di web site Anda.

61. Menjalankan program afiliasi di web. Cara lain mendapatkan uang dengan web site yang kita miliki ialah dengan mengikuti
program afiliasi. Program afiliasi ialah program dimana kita bisa memasarkan produk orang lain dengan komisi.

62. Menjual membership khusus pada web. Jika isi web site Anda sangat berguna untuk sekelompok orang, Anda bisa menjual
membership khusus di web site Anda. Orang-orang yang bisa akses ke web site Anda ialah hanya member yang telah membayar sebelumnya.

63. Profit sharing dengan pemasang iklan di web. Cara lain lagi ialah profit sharing dengan orang yang akan menjual produk di web site kita. Pastikan produk tersebut produk yang cukup laku, karena jika tidak laku hanya akan menambah beban untuk web site Anda.

64. Space iklan di milist. Jika Anda memiliki milist dengan jumlah pembaca yang banyak, Anda bisa menjual space iklan setiap Anda mengirim email kepada anggota milist.

65. Menjalankan program afiliasi di milist. Sama seperti di web, tetapi dilakukan di milist.

66. Menjual membership milist khusus. Sama seperti di web, tetapi dilakukan di milist.

67. Profit sharing dengan pemasang iklan di milist. Sama seperti di web, tetapi dilakukan di milist.

68. Menjual ebook. Ebook adalah buku elektronik yang bisa dijual. Saya pernah mendapatkan uang dari menjual ebook. Hasilnya, yah lumayan.

69. Menjual space iklan di ebook. Sambil dijual, kita juga bisa menjual space iklan di ebook.

70. Menjalankan program afiliasi di ebook. Sama seperti di web, tetapi dilakukan di ebook.

71. Profit sharing dengan pemasang iklan di ebook. Sama seperti di web, tetapi dilakukan di ebook.

Ide-ide Brilian Mendapatkan Modal untuk membangun bisnis dengan penghematan atau Tanpa Modal 21-45


21. Iklan dalam iklan (sponsorship). Jika Anda jeli memperhatikan iklan di media masa, ternyata sudah banyak orang yang
melakukan hal ini. Sebagai contoh yang baru saja saya lihat beberapa hari yang lalu ialah iklan sebuah merk HP, ternyata di bagian bawah itu ada yang numpang iklan-iklan yang lainnya, diantaranya counter-conter HP di kota tersebut. Bisa saja counter-counter tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya. Iklan gratis bukan?

22. Profit sharing dengan pemilik media. Jika Anda punya kenalan orang yang memiliki media, hal ini bisa ditawarkan. Tentu saja tawaran Anda harus menarik dibanding Anda membayar secara biasa. Sebagai contoh, jika biaya iklan Rp 1.000.000, maka hasil profit sharing untuk media harus lebih besar dari Rp 1.000.000. Memang tidak ada jaminan, tetapi Anda harus mampu meyakinkan dan mau membujuk pemiliki media untuk menanggung resiko bersama, toch dia akan mendapat keuntungan lebih besar jika berhasil.

23. Iklan gratis. Ada lho iklan gratis, di internet sangat banyak. Bahkan media masa pun ada yang menawarkan iklan gratis. Tidak ada salahnya dicoba, kalaupun tidak berhasil, tidak rugi juga.

24. Profit sharing dengan pemilik database. Jika Anda sudah memiliki produk dan katalog, Anda bisa melakukan promosi dengan
memanfaatkan database orang lain. Biasanya kita harus menyewa atau membeli database tersebut, tetapi bisa juga dilakukan dengan cara profit sharing.

Continue reading Ide-ide Brilian Mendapatkan Modal untuk membangun bisnis dengan penghematan atau Tanpa Modal 21-45

Ide-ide Brilian Mendapatkan Modal untuk membangun bisnis 01-20


Cara-cara Mendapatkan Modal Usaha Mendapatkan aset atau biaya

1. Profit sharing dengan pemilik bangunan atau tempat. Kita bisa menghemat modal uang kita jika kita bisa mendapatkan tempat dengan cara profit sharing. Kelemahan cara ini ialah kita harus membagi keuntungan dengan pemilik tempat. Tetapi ingat ini adalah “bayaran” yang harus kita keluarkan. Ini jauh lebih baik daripada tidak memiliki tempat sama sekali.

Jika Anda merasa keberatan membagi keuntungan secara terus menerus, Anda bisa menggunakan cara ini sebagai batu loncatan saja. Buat saja perjanjian bahwa profit sharing ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu saja, sebaiknya tertulis, tanda tangan di atas materai, lebih baik lagi di depan notaris jika memungkinkan. Kentungan dari perjanjian ini ada dua, pertama pemilik tempat tidak akan memutuskan kerja sama ditengah perjalanan yang bisa mengganggu bisnis kita.

Kedua kita memiliki kesempatan jika kita tidak mau melanjutkan kerja sama setelah kontrak selesai, sehingga tidak ada kewajiban secara terusmenerus harus kerja sama. Bagaimana dengan pembagian keuntungan? Saya belum menemukan aturan bakunya.

Pembagian bisa ditentukan berdasarkan negosiasi saja. Berapa yang akan Anda berikan kepada si pemilik tempat. Mulailah dengan angka kecil dulu, biarkan dia nawar sampai batas tertentu yang Anda mau berikan.

Untuk memperkirakan besar pembagian, kita perlu mempertimbangkan berapa besar andil sebuah tempat bagi bisnis Anda. Cara lain ialah dengan memperkirakan keuntungan Anda, kemudian dibandingkan dengan harga wajar menyewa tempat. Contoh, jika perkiraan keuntungan bisnis Anda Rp 3.000.000 per bulan atau Rp 36.000.000 per tahun. Berapa biaya sewa wajar pertahunnya? Misalnya sekitar Rp 3.000.000 atau 8% dari keuntungan. Melihat angka ini bisa menawarkan 10% profit sharing bagi pemilik tempat, selebihnya adalah negosiasi.

Di mana mendapatkannya? Saya sendiri sudah banyak mendapat tawaran untuk profit sharing seperti ini. Tawaran akan datang sejalan dengan banyaknya jaringan yang kita miliki dan kepercayaan orang kepada kita.

Cara lain ialah dengan sering-sering membaca iklan di surat kabar atau majalah bisnis. Saya sering menemukan iklan dengan tawaran seperti ini.

Continue reading Ide-ide Brilian Mendapatkan Modal untuk membangun bisnis 01-20

Cara kreatif Mendapatkan Modal


Modal adalah alasan yang paling banyak diungkapkan oleh orang-orang saat ditanya kenapa tidak menjalankan bisnis. Untuk itulah artikel ini ditulis, untuk membuka mata bahwa ternyata ada cara kreatif mendapatkan modal yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Sebelum kita membahas cara tersebut, ada baiknya kita bahas apa saja yang menyebabkan orang sulit mendapatkan modal.

Penghambat Mendapatkan Modal

  • Anggapan bahwa modal itu selalu uang tunai. Ini sering kali membuntukan pikiran kita, banyak orang selalu berpikir bahwa yang disebut modal itu selalu identik dengan uang tunai, sehingga tidak ada uang tidak ada modal. Jika kita mau membuka pikiran, kita akan melihat modal dalam bentuk lain sebagai padanan dari uang tunai tersebut. Modal adalah sesuatu yang membuat kita bisa memulai dan menjalankan bisnis. Tidak selamanya dalam bentuk uang tunai. Lalu apa saja jika bukan uang tunai? Jawabannya adalah dalam bentuk pertanyaan juga, jika kita memiliki modal uang, akan dugunakan untuk apa uang tersebut? Jawabannya tentu untuk membeli aset dan untuk pembiayaan-pembiayaan. Jadi jika kita tidak memiliki modal uang tunai, tetapi kita bisa mendapatkan aset dan melakukan pembayaran, apakah itu bukan modal? Ingat bahwa modal usaha bisa dalam bentuk aset atau bisa membayar biaya produksi, gaji, dan pembiayaan lainnya tanpa menggunakan uang kita sendiri.
  • Tidak Mau Membayar Untuk Modal. Setiap modal yang kita dapatkan selalu ada bayarannya. Jika kita meminjam ke bank atau lembaga peminjaman lainnya, kita harus membayar bunga. Jika kita menggunakan uang sendiri pun ada bayarannya, yaitu hilangnya kesempatan untuk menggunakan uang itu untuk keperluan lain. Bayaran untuk modal tidak selamanya dalam bentuk uang lagi, bisa juga dalam bentuk kerja keras, waktu, keuletan, dan kegigihan Anda. Itu sudah menjadi konsekuensi, jika tidak memiliki modal uang, kita bisa menggunakan apa yang kita bisa kita lakukan. Begitu juga, kita harus mau berbagai keuntungan dengan orang lain yang bersedia berbagai aset dengan kita.
  • Tidak mau bertahap. Saat seseorang membutuhkan modal sebesar Rp 100 juta, banyak orang yang hanya berpikir bagaimana mendapatkan uang sebanyak itu sekaligus. Padahal kita bisa mencapai uang sebesar itu jika kita mau mendapatkan secara bertahap. Mulailah dari seberapa uang yang kita miliki kemudian cari cara bagaimana cara menambahnya sampai mendapatkan uang sebesar yang kita miliki.
  • Tidak sadar dengan aset sendiri. Sebenarnya kita memiliki aset yang bisa kita gunakan untuk memulai bisnis. Rumah yang Anda miliki adalah aset, termasuk apa yang ada didalamnya, seperti kulkas, blender, alat masak, kursi, meja, dan sebagainya. Cobalah pikirkan ide bisnis apa yang bisa dijalankan dengan menggunakan aset yang sudah kita miliki. Selain aset dalam bentuk benda, kita juga memiliki aset lainnya yang berupa keterampilan kita, pengetahuan kita, pengalaman kita, teman-teman kita. Tidak selamanya aset itu dalam bentuk benda atau uang, pokoknya aset adalah sesuatu yang (bisa) menghasilkan uang bagi Anda. Sekali lagi, cobalah pikirkan ide bisnis apa yang bisa dijalankan dengan menggunakan aset yang sudah kita miliki. Cara lain yang bisa kita lakukan dengan aset yang kita miliki ialah memanfaatkannya untuk mendapatkan modal sehingga bisa terkumpul untuk menjalankan bisnis yang sudah kita rencanakan. Anda bisa menyewakan gedung yang Anda miliki, Anda bisa menjual pengetahuan yang Anda miliki, dan berbagai cara lainnya.

Artikel Terkait: Membangun Bisnis Modal Dengkul

Peluang Usaha Reseller Marketing Freelance

Peluang Usaha Reseller Online Shop EVERMOS

Membangun Bisnis Modal Dengkul


Dengkul disini maksudnya ialah kemauan Anda.

Kemauan Anda untuk tekun dan bekerja keras. Kemauan Anda untuk mendapatkan penolakan. Kemauan Anda untuk bertahan terus sampai cita-cita Anda terwujud.

Membangun sebuah bisnis dengan modal dengkul seperti membangun sebuah bangunan dengan tanpa membeli bahan bangunan. Berpikirlah perbagian-bagian kemudian gabungkan menjadi satu kesatuan sebuah bisnis yang lengkap. Apa saja bagian-bagian yang ada dalam sebuah bisnis?

Mulai dari tempat usaha, kemudian produk, pemasaran, dan sumber daya manusia.

Tempat Usaha. Apakah akan menyewa, kredit, kerja sama dengan orang lain, atau meminjamnya? Rencanakanlah bagaimana caranya Anda akan mendapatkan tempat ini. Berbicaralan kepada temanteman Anda, bacalah iklan dis surat kabar, cobalah bertanya kepada keluarga Anda, siapa yang memiliki tempat tidak terpakai, dan berbagai usaha yang lainnya. Percayalah, jika Anda tekun mencarinya Anda akan mendapatkannya. Insya Allah.


Produk. Apa produk yang akan Anda jual? Bagaimna cara mengadakan produk tersebut? Apakah akan memproduksi sendiri? Berapa biaya yang diperlukan untuk perlatan atau mesin? Apakah Anda memiliki peralatan produksinya? Atau siapa yang punya? Apakah bisa dipinjam, bagi keuntungan, disewa, atau bentuk kerja sama lainnya? Jika tidak mau produksi sendiri, apakah Anda akan menjual produk orang lain? Bagaimana caranya? Apakah konsinyasi? Atau Anda mendapatkan produk tersebut dengan cara kredit? Kini langkah Anda selanjutnya ialah mencarinya sampai mendapatkannya.

Continue reading Membangun Bisnis Modal Dengkul

Poin Penting Bekerja Dari Rumah


Dua minggu yang lalu saya menemukan artikel yang menarik dari Stephen Kreutzer tentang Poin-poin Penting Bekerja dari Rumah, rasanya cukup bermanfaat untuk para ibu apalagi yang ingin memulai bekerja dari rumah – nggak segampang yang dibayangkan hehe 😉

Banyak orang yang terkejut saat mendapati betapa sulitnya bekerja dari rumah. Bekerja dari rumah menuntut dan memerlukan karakter yang khusus. Terdapat sejumlah hal penting yang perlu diketahui setiap orang sebelum terjun ke dalam dunia bekerja dari rumah.


Setiap orang yang ingin menjalani dunia ini, pertama kali harus memahami pentingnya dedikasi untuk meraih kesuksesan. Bekerja dari rumah berarti tidak ada bos yang akan mengamati, menyuruh dan melarang kita dalam mengerjakan sesuatu. Diperlukan komitmen untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan lancar.

Continue reading Poin Penting Bekerja Dari Rumah

10 Aturan Membangun Bisnis Online


Top Ten Rules of Doing Business Online
10 Aturan Membangun Bisnis Online

1) Berikan respon secara cepat.
Internet berisi ribuan website yang bisa membuat perhatian calon klien anda berubah.
Pastikan anda memberikan informasi yang mereka inginkan sekarang
(baca: dalam waktu cepat) saat anda masih berada dalam pikiran mereka 😉

2) Berikan calon klien atau prospek anda secukup mungkin informasi yang bisa membuat mereka mengambil keputusan secepatnya. Anda harus membuat proses pembelian sesimple mungkin. Siapkan jawaban untuk semua pertanyaan mereka agar mereka merasa nyaman membeli produk atau menggunakan jasa anda.

3) Berikan alternatif pilihan untuk mereka berkomunikasi dengan anda. Buat calon klien atau prospek merasakan kepedulian anda, Jadi, jangan hanya bersembunyi dibalik website anda 😉


4) Jujur, jujur dan jujur.
Reputasilah yang akan menyukseskan anda. Berlaku adil termasuk pada calon klien akan membawa anda ke tempat yang tidak disangka 😉

Continue reading 10 Aturan Membangun Bisnis Online

Memulai Usaha Sendiri


Konon 70 persen bisnis skala kecil (bisnis rumahan, bisnis perorangan, industri rumah tangga) gagal di tahun pertama operasinya. Sisanya yang 30 persen, terseok-seok di tahun kedua. Dari 30 persen tadi, hanya 10 persennya saja yang selamat memasuki tahun ketiga. Berikutnya hanya 5 persen yang beruntung bertahan hidup sampai tahun kelima. Nah, yang benar-benar berumur panjang dan sukses, konon tak sampai satu persen dari sisanya.


Mengapa? Banyak sebab! Modal minim, kurang pengalaman, keuangan yang payah, kesalahan manajemen, sedikit relasi, sampai terimbas resesi. Pendek kata, bisnis “balita” (usia di bawah lima tahun) memang rawan. Perlu pengelolaan ekstra ketat tapi dinamis, cerdas, plus kreatif. Jika Anda sedang merintis bisnis skala kecil, barangkali 14 strategi berikut ini bisa memberi inspirasi.
1. Rencana Bisnis
Ada guyonan, jika mau berwiraswasta jangan terlalu banyak membuat rencana. Bisa-bisa Anda hanya berhasil membuat rencana, tapi tak pernah berani menjalankannya. Ada benarnya juga. Tapi bisnis sekecil apapun perlu rencana. Jalankan saja sebuah bisnis, lalu sambil berjalan lakukan perencanaan-perencanaan matang. Jadikan rencana bisnis sebagai arahan, bukan sebagai penghalang.

Continue reading Memulai Usaha Sendiri

Tips Meningkatkan PRODUKTIVITAS


“In the end, you’re measured not by how much you undertake but by what you finally accomplish.”Donald Trump

Seperti yang dikatakan oleh Donald Trump, di akhir hari, Anda dan perusahaan Anda akan diukur bukan dari banyaknya hal yang Anda lakukan, tetapi dari apa yang Anda capai dan selesaikan. Dan tentunya, menyelesaikannya dengan baik, bukan? Bukankah ini sebenarnya definisi dari produktivitas?

Di masa sekarang dimana tantangan #1 dalam bisnis adalah gangguan (distractions), baik dari telepon, hand-phone, sms, blackberry, chatting, facebook, twitter maupun berbagai gosip yang sedang beredar, produktivitas rasanya seperti terancam.

Ketika manusia masih bekerja di era industri, seperti bekerja di pabrik, produktifitas sangat mudah untuk diukur. Tetapi, di era informasi ini, kita telah menjadi knowledge workers – orang-orang yang bekerja dengan pengetahuan/informasi dan bukan memproduksi sesuatu – bagaimana caranya mengukur produktifitas?

Continue reading Tips Meningkatkan PRODUKTIVITAS

Pengetahuan baru tentang PRODUKTIVITAS


Alexander Kjerulf memberikan 5 pengetahuan baru tentang produktivitas:

1. Produktivitas akan mengalami perbedaan dari hari ke hari. Ini normal. Di era Industri, produksi dan output bisa dijadwalkan dengan mudah. Contohnya, kalau Anda tahu besok pabrik buka selama X jam, maka Anda akan memproduksi Y produk. Tetapi untuk knowledge workers, kita tidak pernah tahu di hari sebelumnya bila besok:

  • Anda akan memiliki ide yang sangat luar biasa yang akan memotong waktu pekerjaan untuk diri Anda dan tim Anda selama seminggu.
  • Anda akan bekerja sangat padat selama 12 jam.
  • Atau, duduk di depan komputer selama 8 jam bengong.
  • Menemukan sebuah kesalahan/krisis yang membutuhkan berhari-hari untuk mengatasinya.

Variasi ini normal, walaupun bisa menjadi sedikit frustrasi 😉 Tetapi, ini juga memberitahukan Anda bahwa Anda sebaiknya tidak menilai produktivitas Anda dari banyaknya hasil yang Anda capai setiap harinya, tetapi dari hasil rata-rata dalam jangka waktu beberapa hari.

2. Bekerja lebih banyak jam, lebih sedikit yang diselesaikan. Oh ya? Setiap kali Anda merasa Anda merasa harus lembur untuk catch up – mengejar ketinggalan Anda, jangan! Ingat hal-hal ini:

Continue reading Pengetahuan baru tentang PRODUKTIVITAS